Selasa, 12 April 2011

A. VISI = Ingin menjadi akuntan yang sukses dan berbakti kepada orang tua.

MISI=
A. Percaya diri
B. Belajar dengan giat
C. Mematuhi orang tua
D. Melaksanakan kewajiban yang harus dilaksanakan
E. komunikasi

MOTO= Berusaha walaupun ada halangan atau rintangan

B. Visi SMKK IMM II
SKI adalah lembaga pendidikan Kristen berkualitas yang secara aktif berperan mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya masyarakat Sungai Raya dan sekitarnya serta Kalimantan Barat pada umumnya.

Misi SMKK IMM II
1. Membimbing siswa agar mengenal dan mencintai Allah penciptanya
2. Mendidik siswa untuk memiliki rasa kebangsaan dan Cinta Tanah Air.
3. Mendidik siswa berdisiplin, bertanggung jawab dan memiliki semangat belajar yang tinggi serta berbudi pekerti.
4. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap kreatif, gemar belajar, dan mempunyai keberanian mengekspresikan pikiran dan perasaannya.
5. Membimbing siswa agar mampu berkomunikasi dengan fasih serta menguasai dasar-dasar berkomunikasi global.
6. Mendidik siswa untuk dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan sikap professional yang di milikinya.
7. Mendidik siswa menjadi tenaga kerja terlatih/ terampil dan mempunyai kemampuan lebih di tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yanga akan datang.
8. Menyiapkan tenaga SDM yang terampil di bidangnya.
9. Melengkapi sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang memadai untuk kegiatan pembelajaran.

Motto SMKK IMM II
Cerdas , bijak dan bertanggung jawab.

Sabtu, 02 April 2011

Tugas Disko 8 Kewirausahaan

Ketua :Felix Anthony
Seketaris :Aryanto
Anggota : 1.Hengky Kristiawan
2.Vicko Pionicko
3.Juvino
Kelas :X.ak.1

Materi Disko:
Metode-metode pengelolaan konflik

Metode-metode pengelolaan konflik yaitu:
a) Metode stimulasi konflik
Konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara yang baik dalam kegiatan kerja suatu kelompok. Situasi konflik yang rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadai pasif .Kejadian , perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang bekerja lebih baik diabaikan ; para anggota saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan pelaksanaan kerja.Dalam metode ini , dengan sengaja potensi penyebab yang menyebabkan terjadinya konflik diabaikan untuk diharapkan memberikan manfaat dalam memajukan suatu organisasi .
Metode stimulasi konflik meliputi:
1. Pemasukan orang luar dalam kelompok
Segi positif yang diperoleh dari masuknya orang luar adalah ide baru yang dibawa dari luar , dimana kelompok tersebut belum ada .Namun ide-ide baru yang dibawa orang luar dapat menyebabkan konflik dikarenakan belum bias diterapkana di dalam .
2. Penyusunan kembali organisasi
Susunan organisasi yang lama tidak diganti , dengan orang-orang tertentu yang menduduki posisi tertentu , akan menciptakan ketidakjelasan arah organisasi yang akan dibawa kemana (status Quo) .Hal itu menyebabkan apatis bagi organisasi lainnya yang tidak beroposisi , sehingga tidak menimbulkan konflik secara terbuka0
3. Penawaran bonus,pembayaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persaingan
Hal ini diberikan pada karyawan agar mereka lebih bersemangat bekerja . Jika persaingan antar karyawan dilakukan secara objektif dan positif akan menyebabkan kemajuan . Contoh konkrit adalah pemberian bonus bagi tenaga pemasaran yang mencapai target pemasaran yang mencapai target tertentu.
4. Pemilihan manajer yang tepat
Pemilihan manajer dapat memakai beberapa cara yaitu dengan system senioritas tapi memiliki kelemahan karena dapat terjadi karyawan baru yang memiliki potensi kerja yang baik. Ataupun dengan system kualitas dimana menempatkan karyawan baru sebagai manajer .
5. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
Pada umumnya anggota organisasi terpukau dengan kebiasaan-kebiasaan (konvensi) yang berlaku. Misalnya penaikan pangkat.Adanya system baru, misalnya karyawan yang memiliki kemampuan khusus diberi tunjangan khusus dan dapat lebih cepat dinaikkan pangkatnya.Hal tersebut dapat dipakai sebagai stimulasi timbulnya konflik.

Tugas Disko 8 Kewirausahaan

Ketua        :Felix Anthony
Seketaris :Aryanto
Anggota   : 1.Hengky Kristiawan
                     2.Vicko Pionicko
Kelas        :X.ak.1

Materi Disko:
*      Metode-metode pengelolaan konflik

Metode-metode pengelolaan konflik yaitu:
a)      Metode stimulasi konflik
Konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara yang baik dalam kegiatan kerja suatu kelompok. Situasi konflik yang rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadai pasif .Kejadian , perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang bekerja lebih baik diabaikan ; para anggota saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan pelaksanaan kerja.Dalam metode ini , dengan sengaja potensi penyebab yang menyebabkan terjadinya konflik diabaikan untuk diharapkan memberikan manfaat dalam memajukan suatu organisasi .
Metode  stimulasi konflik meliputi:
1.       Pemasukan orang luar dalam kelompok
Segi positif yang diperoleh dari masuknya orang luar adalah ide baru yang dibawa dari luar , dimana kelompok tersebut belum ada .Namun ide-ide baru yang dibawa orang luar dapat menyebabkan konflik dikarenakan belum bias diterapkana di dalam .
2.       Penyusunan kembali organisasi
Susunan organisasi yang lama tidak diganti , dengan orang-orang tertentu yang menduduki posisi tertentu , akan menciptakan ketidakjelasan arah organisasi yang akan dibawa kemana (status Quo) .Hal itu menyebabkan apatis bagi organisasi lainnya yang tidak beroposisi , sehingga tidak menimbulkan konflik secara terbuka0
3.       Penawaran bonus,pembayaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persaingan
Hal ini diberikan pada karyawan agar mereka lebih bersemangat bekerja  . Jika persaingan  antar karyawan dilakukan  secara objektif dan positif akan menyebabkan kemajuan . Contoh konkrit adalah pemberian bonus bagi tenaga pemasaran yang mencapai target pemasaran yang mencapai target tertentu.
4.       Pemilihan manajer yang tepat
Pemilihan manajer dapat memakai beberapa cara yaitu dengan system senioritas tapi memiliki kelemahan karena dapat terjadi karyawan baru yang memiliki potensi kerja yang baik. Ataupun dengan system kualitas dimana menempatkan karyawan baru sebagai manajer .
5.       Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
Pada umumnya anggota organisasi terpukau dengan kebiasaan-kebiasaan (konvensi) yang berlaku. Misalnya penaikan pangkat.Adanya system baru, misalnya karyawan yang memiliki kemampuan khusus diberi tunjangan khusus dan dapat lebih cepat dinaikkan pangkatnya.Hal tersebut dapat dipakai sebagai stimulasi timbulnya konflik.